MAKALAH TENTANG ANADONTIA

Bookmark and Share

ANADONTIA

PENDAHULUAN
    Anadontia
Dentistry atau ilmu kedokteran gigi mencatat berbagai macam penyakit atau gangguan-gangguan pada gigi yang tidak dapat diremehkan karena penyakit tersebut menimbulkan ketidaknyamanan bagi penderitanya, baik dalam berpenampilan maupun pada kondisi kesehatan. Salah satu gangguan pada gigi adalah anodontia.
Anodontia atau dalam istilah kedokteran gigi disebut anodontia vera adalah gangguan pertumbuhan gigi yang disebabkan oleh jumlah gigi yang kurang dari normal, yang menurut tim ADA (American Dental Assosiation), dalam keadaan normal jumlah gigi dasar/susu adalah 20 dan gigi permanent sebanyak 32. Anodontia termasuk dalam kriteria gangguan maloklusi yaitu susunan gigi yang tidak beraturan dan hubungan gigi antara rahang atas dan bawah tidak ideal.

Faktor-faktor penyebabnya :
a.       Herediter
b.      Gangguan metabolisme
c.       Gangguan pertumbuhan
d.      Gangguan perkembangan
Dapat terjadi :
1.      Gigi permanent > decidui
2.      Gigi atas > gigi bawah
3.       Kelebihan gigi / supernumerary tooth
4.      Anodontia (lengkap/sebagian)  tidak ada benih gigi
5.      Perubahan bentuk (mahkota/akar)
6.      Gigi bersatu / fused teeth
Tidak adanya gigi geligi secara kongenital.ini dapat melibatkan semua atau beberapa gigi ,baik gigi susu maupun gigi tetap,atau hanya gigi tetap saja.(Kamus Kedokteran Dorland edisi 29,2001)
Anodontia adalah suatu keadaan di mana semua benih gigi tidak terbentuk sama sekali, dan merupakan suatu kelainan yang sangat jarang terjadi. Anodontia dapat terjadi hanya pada periode gigi tetap/permanen, walaupun semua gigi sulung terbentuk dalam jumlah yang lengkap.
Sedangkan bila yang tidak terbentuk hanya beberapa gigi saja, keadaan tersebut disebut hypodontia atau oligodontia.
1.1 anodontia
Anodontia atau dalam istilah kedokteran gigi disebut anodontia vera adalah gangguan pertumbuhan gigi yang disebabkan oleh jumlah gigi yang kurang dari normal, yang menurut tim ADA (American Dental Assosiation), dalam keadaan normal jumlah gigi dasar/susu adalah 20 dan gigi permanent sebanyak 32. Anodontia termasuk dalam kriteria gangguan maloklusi yaitu susunan gigi yang tidak beraturan dan hubungan gigi antara rahang atas dan bawah tidak ideal. Anodontia vera termasuk penyakit genetik yang jarang terjadi tetapi selalu ada kemungkinan penyakit ini dapat terjangkit.
           1.2 hypodontia






      Jenis jenis
Anodontia ada 2 macam : (W,Itjiningsing.1995.Anatomi gigi.Jakarta:EGC)
1.      Anodontia lengkap
anodontia lengkap kebanyakan disebabkanoleh penyakit herediter (sex-linked genetic trait),hal ini jarang sekali terjadi.
2.      Anodontia sebagian
Anodontia sebagian biasanya kongenital.kehilangan satu atau beberapa gigi di dalam rahang meskipun  belum terbukti  karena herediter tetapi tendens untuk tidak ada gigi yang sama pada suatu keluarga sering dijumpai.
     Anodontia terdiri dari 2 macam , yaitu :
1.      Hypodontia yaitu penderita yang kekurangan 1 sampai 6 gigi dari jumlah gigi yang normal .
Hypodontia dapat mengenai pria atau wanita , ras apapun dan gigi sulung atau tetap . Kira kira 5 persen dari penduduk mngalami kecenderungan cukup umum.Gigi tidak ada bawaanyang paling sering adalah molar 3 , diikuti premolar kedua bawah , premolar kedua atas dan insisivus lateral atas . Ruang yang tampak atau gigi sulung persistensi sering merupakan tanda klinis dari keadaan ini . Menghitung gigi-gigi bersama dengan radiograf memastikan keadaan tersebut.
2.      Oligodontia yaitu suatu keadaan dimana penderita kekurangan lebih dari 6 gigi dari jumlah normal. Keadaan ini mungkin bisa terjadi pada gigi dasar/susu dan gigi permanent, akan tetapi sebagian besar kasus terjadi pada gigi permanent.
Penyebab anodontia, baik total maupun parsial, adalah berhubungan dengan faktor genetika, faktor lingkungan, Sotos Syndrome, Goltz Gorlin Syndrome, dan lain-lain.

Urutan gigi geligi yang anodontis :
a.       Gigi pertama yang paling sering hilang ialah M3 tetap.M3 atas lebih sering hilang daripada M3 bawah.
b.      Gigi kedua yang paling sering hilang ialah I2 atas tetap .Kira kira 1 sampai 2 persen dari penduduk kehilangan satu atau kedua-duanya gigi I2 atas.
c.       Gigi ketiga yang paling sering hilang ialah P2 bawah .Kira kira 1 persen dari penduduk kehilangan satu atau kedua duanya P2 bawah
d.      I1 bawah dapat kehilangan satu atau kedua-duanya  gigi tersebut,bisa gigi susu yang hilang atau gigi tetap.

      Ciri ciri penderita anadontia
Pada umumnya, penderita anodontia memiliki ciri-ciri mempunyai rambut yang tipis, bahkan hampir tidak mempunyai rambut dan rahang tidak berkembang selayaknya orang normal. Sedangkan menurut Drg Dhani Gustiana, beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak yang lahir dalam keadaan mengalami kelainan struktur geligi yang cacat dan kelainan jumlah gigi dari jumlah normalnya termasuk didalamnya anodontia, dapat menyebabkan semakin lama struktur wajah anak tersebut terlihat lebih tua daripada umurnya, hal ini dikarenakan pada anak yang sehat pengunyahan yang baik akan merangsang otot-otot wajah berkembang dengan maksimal. Selain itu, penguyahan yang baik dan aktif pada anak akan mensuplai oksigen yang lebih banyak pada otak dan hasilnya anak akan lebih pintar dan mudah berkonsentrasi. Sedangkan pada penderita anodontia dengan jumlah gigi yang kurang daripada jumlah normalnya sistem pengunyahan tidak akan bekerja selayaknya seseorang dengan kondisi gigi yang normal.

       Faktor penyebab anadontia
Anodontia dan hypodontia kadang ditemukan sebagai bagian dari suatu sindroma, yaitu kelainan yang disertai dengan berbagai gejala yang timbul secara bersamaan, misalnya pada sindroma Ectodermal dysplasia. Hypodontia dapat timbul pada seseorang tanpa ada riwayat kelainan pada generasi keluarga sebelumnya, tapi bisa juga merupakan kelainan yang diturunkan.

            Gejala anadontia
Anodontia ditandai dengan tidak terbentuknya semua gigi, dan lebih sering mengenai gigi-gigi tetap dibandingkan gigi-gigi sulung. Pada hypodontia, gigi-gigi yang paling sering tidak terbentuk adalah gigi premolar dua rahang bawah, insisif dua rahang atas, dan premolar dua rahang atas. Kelainan ini dapat terjadi hanya pada satu sisi rahang atau keduanya. Serta terdapat ruang yang tampak atau gigi sulung persistensi sering merupakan tanda klinis dari keadaan ini . Menghitung gigi-gigi bersama dengan radiograf memastikan keadaan tersebut.
            Pemeriksaan
Diagnosa anodontia biasanya membutuhkan pemeriksaan radiografik untuk memastikan memang semua benih gigi benar-benar tidak terbentuk. Pada kasus hypodontia, pemeriksaan radiografik panoramik berguna untuk melihat benih gigi mana saja yang tidak terbentuk.
      Perawatan
Lakukan konsultasi dengan dokter gigi sedini mungkin bila terdapat kecurigaan terjadinya kelainan ini.Perawatan yang biasanya diberikan oleh dokter gigi adalah pembuatan gigi tiruan.

2.3 Cara penurunan anadontia
       Anadontia diturunkan karena adanya faktor hereditas atau keturunan dimana penderita anodontia ini memiliki kelainan pada kromosom X nya (tertaut kromosom X). Gen tertaut kromosom X adalah gen gen yang terdapat pada kromosom X, yang tidak sempurna . Di samping peranannya dalam menentukan jenis kelamin, kromosom X, memiliki gen-gen untuk banyak karakter yang tidak berkaitan dengan seks. Pada manusia, istilah tertaut seks biasanya menunjuk pada karakter karakter yang tertaut kromosom X. Pada ayah mewariskan alel tertaut kromosom X, pada semua anak perempuannya tetapi tidak ada satupun pada anak laki lakinya. Sebaliknya para ibu dapat mewariskan alel tertaut seks pada anak laki laki maupun anak perempuan. Jika suatu sifat tertaut seks disebabkan oleh alel resesif, seorang anak perempuan akan memperlihatkan fenotifnya hanya jika dia permpuan homozigot. Karena anak laki-laki hanya mempunyai satu lokus, istilah homozigot dan heterezigot tidak memiliki arti untuk menggambarkan gen gen tertaut seks. Hemizigot merupakan istilah yang digunakan dalam kasus kasus semacam itu. Setiap anak laki laki yang mendapat alel resesif dari ibunya akan memperlihatkan sifat ini. Karena alasan tersebut, anak laki laki jauh lebih banyak memiliki kelainan kelainan yang diturunkan oleh alel alel resesif yang tertaut seks. Gen gen ini tersebut secara kebetulan saja berada di dalam kromosom X atau Y.

2.3 Pohon keluarga
     a. Golongan darah
     b. Penyakit anadontia

2.4 Probabilitas turunnya sifat atau kelainan ke generasi selanjutnya pada penderita anodontia
Anodontia merupakan penyakit keturunan karena gen terpaut kromosom X, dimana Gen tertaut kromosom X adalah gen yang terdapat pada kromosom X. Gen tertaut kromosom X merupaka gen tertaut tidak sempurna. Pada perempuan yang memiliki susunan kromosom kelamin XX, terdapat kromosom seks yang bener bener homolog. Hal ini menyebabkan hukum hukum dominansi dan resesif bagi sifat sifat yang ditentukan oleh gen gen tertaut hukum X pada perempuan sama dengan sifat sifat yang ditentukan oleh gen gen pada autosom. Dan biasanya gen gen yang tertaut pada kromosom X ini banyak terdapat pada pria. Perempuan hanya dapat bertindak sebagai carrier dan yang bertindak sebagai penderita adalah laki laki.
     Perkawinan individu penderita anodontia :
     P1 :            ♀                                                  ♂
     Fenotip : Normal carrier (anodontia) x  normal
     Genotif : XAXa                                        XAY
     Gamet   : XA , Xa, XA dan Y
     F2          :
   
                                     ♂

XA
Y
XA
XAXA
XAY
Xa
XAXa
XaY

     Dari diagram dapat kita ketahui probabilitas penderita anodontia adalah sebagai berikut :
1.      25 % perempuan normal (XAXA)
2.      25 %  perempuan karier anodontia (XAXa)
3.      25 %  laki laki normal (XAY)
4.      25 %  laki laki anodontia (XaY)

 KESIMPULAN
Anodontia adalah suatu keadaan di mana semua benih gigi tidak terbentuk sama sekali, dan merupakan suatu kelainan yang sangat jarang terjadi. Anodontia dapat terjadi hanya pada periode gigi tetap/permanen, walaupun semua gigi sulung terbentuk dalam jumlah yang lengkap.
Anodontia terbagi menjadi 2 macam yaitu Anodontia lengkap dan anodontia sebagia.anodontia lengkap kebanyakan disebabkanoleh penyakit herediter (sex-linked genetic trait),hal ini jarang sekali terjadi.Anodontia sebagian
Anodontia sebagian biasanya kongenital.kehilangan satu atau beberapa gigi di dalam rahang meskipun  belum terbukti  karena herediter tetapi tendens untuk tidak ada gigi yang sama pada suatu keluarga sering dijumpai.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar