laporan pengelolaan das mengukur debit air sungai

Bookmark and Share

I.  PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Daerah aliran sungai (DAS) dapat diartikan sebagai kawasan yang dibatasi oleh pemisah topografis yang menampung, menyimpan dan mengalirkan air hujan yang jatuh di atasnya ke sungai yang akhirnya bermuara ke danau/laut (Manan, 1979).
DAS merupakan ekosistem yang terdiri dari unsur utama vegetasi, tanah, air dan manusia dengan segala upaya yang dilakukan di dalamnya (Soeryono, 1979). Sebagai suatu ekosistem, di DAS terjadi interaksi antara faktor biotik dan fisik yang menggambarkan keseimbangan masukan dan keluran berupa erosi dan sedimentasi. Suatu wilayah daratan yang menampung, menyimpan kemudian mengalirkanair hujan ke laut atau danau melalui satu sungai utama atau Suatu daerah aliran sungai yang dipisahkan dengan daerah lain oleh pemisah topografis sehingga dapat dikatakan seluruh wilayah daratan terbagi atas beberapa DAS.
Unsur-unsur utama di dalam suatu DAS adalah sumberdaya alam (tanah, vegetasi dan air) yang merupakan sasaran dan manusia yang merupakan pengguna sumberdaya yang ada.) Unsur utama (sumberdaya alam dan manusia) di DAS membentuk suatu ekosistem dimana peristiwa yang terjadi pada suatu unsur akan mempengaruhi unsur lainnya.
DAS merupakan kumpulan dari beberapa Sub-DAS. Mangundikoro (1985) mengemukakan Sub-DAS merupakan suatu wilayah kesatuan ekosistem yang terbentuk secara alamiah, air hujan meresap atau mengalir melalui sungai. Manusia dengan aktivitasnya dan sumberdaya tanah, air, flora serta fauna merupakan komponen ekosistem di Sub-DAS yang saling berinteraksi dan berinterdependensi.
Pengelolaan DAS dapat dianggap sebagai suatu sistem dengan input manajemen dan input alam untuk menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan baik di tempat (on site) maupun di luar (off-site). Secara ekonomi ini berarti bentuk dari proses produksi dengan biaya ekonomi untuk penggunaan input manajemen dan input alam serta hasil ekonomi berupa nilai dari outputnya (Hulfschmidt, 1985).
1.2              Tujuan
     Tujuan dari praktek daerah aliran sungai yaitu dapat mengetahui debit air sungai.
II.  METODE PRAKTEK
2.1 Waktu dan Tempat
      Waktu pelaksanaan praktek mengenai Daerah Aliran Sengai pada hari kamis tanggal 30 mei 2010 dari pukul 09:00 sampai selesai. Bertempat di desa oloboju, kecamatan sigi Biromaru, kabupaten sigi, sulawesi tengah, Palu.
2.2  Alat dan Bahan
     Alat yang digunakan adalah pita ukur, stopwatch, kalkulator. Bahan yang digunakan yaitu sepotong kayu, tali rafia, botol aqua. 
2.3              Cara Kerja
      Dalam pengamati debit air mula-mula kita mempersiapkan alat dan bahan yang telah disiapkan, kemudian kita mengukur lebar sungai bagian atas, tengah dan bawah dengan menggunakan tali rafia kemudian tali rafia itu diukur kembali dengan pita ukur, setelah itu di ukur panjang sungai yang akan diukur setelah diketahui kemudian di ukur kedalaman air, setelah itu kita melihat kecepatan aliran sungai dengan menggunakan botol aqua sebagai medianya dan stopwatch sebagai alat pencatat kecepatan, percobaan tersebut dilakukan berulang-ulang kali.  
III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Lebar
Panjang
Kecepatan
Tinggi
L1
6,94 m
12,50
v1
11,51
T1
46 cm
L2
7,69 m
12,50
v2
7,42
T2
56 cm
L3
8,55
12,50
v3
7,36
T3
90 cm
Total
23,45


26,29

192
Rata - rata
7,82


8,77

62


Rumus:
A = P x L x T
    = 12,50 x 7,82 x 0,64
    = 62,56 m3

Debit Air:
Q = A x V
    = 62,56 m3 x 8,77 m/s
                      = 548,65 m3/s
3.2   Pembahasan
      Daerah aliran sungai merupakan wilayah daratan yang menampung dan menyimpan air hujan dan sumber sumber air lain untuk menyalurkan ke laut melalui sungai utama.
     Fungsi DAS dapat ditinjau dari dua sisi yaitu sisi ketersediaan (supply) yang
mencakup kuantitas aliran sungai (debit), waktu, kualitas aliran sungai, dan sisi permintaan (demand) yang mencakup tersedianya air bersih, tidak terjadinya bencana banjir, tanah longsor serta genangan lumpur Sulitnya mendapatkan air bersih merupakan faktor penentu utama kemiskinan dan buruknya kesehatan. Hal ini juga tertera dalam 'Tujuan Pembangunan Milenium' (Millenium Development Goals). Masalah persediaan air yang tidak mencukupi dan tidak tepat waktu bagi masyarakat
     Debit merupakan jumlah air yang mengalir di dalam saluran atau sungai perunit waktu. Metode yang umum diterapkan untuk menetapkan debit sungai
adalah metode profil sungai ('cross section'). Pada metode ini debit merupakan hasil perkalian antara luas penampang vertikal sungai (profil sungai) dengan kecepatan aliran air.
     Daerah hulu DAS yaitu daerah konserfasi, kerapatan draenase lebih tinggi kemiringan lereng besar, bukan daerah banjir, pengaturan pemakaian air ditentukan oleh pola draenase dan jenis vegetasi umum atau tegakan hutan. Daerah hilir merupakan daerah pemanfaatan, kerapatan draenase kecil, kemiringan lereng kecil, beberapa tempat merupakan daerah banjir, pengaturan pemakaian air ditentukan oleh bangunan irigasi dan jenis vegetasi di dominasi tanaman pertanian. Daerah tengah DAS merupakan daerah transisi kedua karakteristik.
IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktek DAS dapat disimpulkan bahwa:
1.      . Daerah aliran sungai merupakan wilayah daratan yang menampung dan menyimpan air hujan dan sumber sumber air lain untuk menyalurkan ke laut melalui sungai utama.
2.       Fungsi DAS dapat ditinjau dari dua sisi yaitu sisi ketersediaan (supply) yang mencakup kuantitas aliran sungai (debit), waktu, kualitas aliran sungai, dansisi permintaan (demand) yang mencakup tersedianya air bersih, tidak terjadinya bencana banjir, tanah longsor serta genangan lumpur Sulitnya mendapatkan air bersih merupakan faktor penentu utama kemiskinan dan buruknya kesehatan
3.      Bagian DAS terdiri dari hulu, hilir dan tengah.
4.2 Saran
     Kami berharap dalam praktek nantinya dapat dilengkapi agar kegiatan praktek dapat berjalan dengan langcar.
DAFTAR PUSTAKA
Subekti Rahayu, 2009. Monitoring air di daerah aliran sungai. World Agroforestry Centre, Bogor.

Tejoyuwono notohadiprowiro, 2006. Pengelolaan daerah aliran sungai dan program penghijauan. Universitas gaja mada, yogyakarta.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar