Tresno Jalaran Soko Kulino

Bookmark and Share

Hay, ini Ka Jawa bukan ?”

Bukan, ane Ka Syaiful bukan Ka Jawa.”
Tumben amet ada orang yang sms kayak gini ?
Gak biasanya pasti ada sesuatu ini. Gumanku dalam hati.

Heeehehee…:-)
Iya maksutnya itu. :-)

Wah !
Syaiful
Waktu itu aku semakin bingung, gaya smsnya dan penempata smile itu…
Sambil aku liat kembali handphone pemberian Kaka ketika aku pindah ke Bogor. Sesekali aku baca kembali smsnya mulai dari awal sambil aku berfikir kira-kira siapa orang yang sms ini ?
Lalu aku tanyakan lagi.
Emang kamu siapa ?”

Siapa aja boleh.. :-P”

Luchu, Siapa sieh ?”
Gubrak, perasaanku bercampur asam, manis dan kesel. Seperti iklan permen di tv yang sering muncul dengan konsep yang aneh.

Mau nama panggilan dirumah atau disekolah ?”
Makin menantang saja ini orang. Dilihat dari gaya bahasanya sepertinya orang ini masih berumur belasan tahun, itu aku simpulkan berdasarkan kebiasaan kalau lagi smsan dengan adik kelas.

Emmm…
Nama lengkap aja lah.”

Nama lengkap aku Mari. :-)
Ternyata benar dugaanku, dia adalah cewek dilihat dari gaya smsnya, penempatan smile itu dan pernyataan kalau nama dia Sri Rahayu membuatku yakin mungkin dia juga masih SMP atau SMA kelas X.

Aku terbawa asiknya smsan dengan orang yang baru aku kenal ini, pertanyaan demi pertanyaan aku samapaikan kepada Maria, itulah nama yang aku save diphone book. Dari pertanyaan-pertayaan yang aku tanyakan. Aku tahu kalau rumah dia itu di Balebakl City itulah akunya ketika aku tanyakan alamat rumahnya, dia alumni SMPN 14 Bogor tahun yang sama dengan tahun kelulusanku di SMAN 1 Dramaga yaitu 2011. Memiliki banyak kesamaan hoby dengan ku membaca, menulis, suka dengan petulangan, suka jalan-jalan, suka warna hijau dan masih banyak kesamaan aku dengan dia. Mungkin ini hanya kebetulan saja terjadi, tak apa lah tidak terlalu aku pikirkan persamaan ini.

Setiap hari aku selalu smsan dengan dia. Dari pagi hari jam 04:45 sampai pernah jam 01:30 pagi, mungkin inilah yang namanya hoby smsan. Tiap detik, menit, jam bahkan hari aku selalu berhubungan dengan dia via sms. Pernah suatu hari aku tanyakan alamat facebook nya untuk mempermudah aku berbagi artikel dan alasan saja agar aku bisa liat foto aslinya di facebook, namun akau tetap saja tidak menemukan mana sebenarnya wajah Maria yang setiap detik, menit, jam bahkan hari selalu berhungan dengan ku. Aku juga tidak berani menanyakan mana fotonya di facebook.

Pernah suatu ketika aku membuat cerpen tentang permasalahan pribadi ku sendiri, aku binggung siapa yang menilai cerpenku ini. Akhirnya aku inisiatif menawarkan cerpenku untuk dibaca dia, yah sekalian pendekatan melalui jalur yag berbeda. Tapi aku bingung melalui siapa aku memberikan cerpenku ini.

Assalamualaikum,
Oia, kamu hoby baca kan ?”

Ia, :-) emang kenapa ka ?
Aku hoby banget baca novel atau cerpen. :-)

Kebetulan, kaka baru buat cerpen mau baca gak ?”

Mau banget ka. :-)
Kapan ngasihnya ?”

Waduh, kaka gak tau kapan ?”

Yaudah deh titipin aja ke Shanti,
Taukan kaka:-) ?”

Iya kaka tau,
Okelah nanti kaka kasieh ke Shanti.”

Dari percakapan itu sekarang aku tahu, mungkin saja yang ngasih nomor handphone ku adalah Shanti, adik kelas ku yang pernah aku kerjain. Mungkin saja Shanti balas dendam kepada ku, hal wajarlah kalau Shanti balas dendam mana ada orang yang dijailin tidak marah. Yah, inilah realita kehidupan remaja, masa senang-senangnya jail kepada temanya.

Namun aku berusaha untuk besikap biasa didepan Shanti ketika menyerahkan cepen buatanku itu.
Sri Rahayu
Ketiaka itu kebetulan aku dan sahabatku masih berjualan rujak disekolah di SMAN 1 Dramaga, jadi sekalian aja aku persiapkan cerpen yang aku buat untuk disampaikan ke Maria melalui Shanti.

Aku menuju kelas paling ujung dilantai dua yaitu kelas XI IPA 1, aku mengintip sebentar untuk memastikan kalau didalam benar-benar ada Shanti. Kebetulan Shanti sedang duduk dengan temanya, tak tau sedang ngerumpi atau membicarakan apalah, biasa anak perempuan kalau dikelas gurunya belum masuk gak asik kalau gak kumpul-kumpul.

Shanti”
Dia menoleh dan langsung berjalan mendekat dengan menunduk menyembunyikan wajah hitam manisnya dan senyum wajahnya yang lucu.

Iya ka.”
Jawabnya lirih sambil menunduk.
Aku melihat sekeliling kelas XI IPA 1 yang duduk diatas tikar tanpa bangku dan wajah-wajah mereka yang juga melihatku dengan raut muka bertanya-tanya. Lalu aku samapaikan maksut tujuanku datang dengan tidak menghiraukan sekeliling kelas yang terus melihatku.

Ini ada titipan buat Maria
Katanya adik kelas kamu di Smp 14.
Tolong sampaikan yah ?”

Iya ka.
Udah cuma ini aja ka ?”
Jawaban yang singkat namun banyak mengandung makna yang begitu banyak. Pikirku mungkin shanti ingin mendengar pengakuan ma`afku tentang masalah waktu itu.

Emang mau apa lagi ?”

Yaudah deh nanti aku sampaikan.”
Tetap dengan wajah menunduk yang membuatku semakin kagum dengan santunya.

Makasieh yah,
Oia, kaka minta ma`af soal Ka Ulum.
Heeeheeee :-)
Dengan wajah menunduk aku ucapkan kata itu, karena aku malu melakuakan itu semua dan berjanji tidak akan mengulangi itu semua.

Iya, jangan diulangin lagi yah”

Okelah sip,
Yaudah yah.
Tolong disampaikan”
Lega perasaanku ketika meminta ma`af kepada Shanti, ternyata Shanti tidak menunjukan raut muka yang marah. Seperti dugaanku dari awal Shanti anaknya tidak akan marah.

Waktu itu aku langsung pulang kerumah karena capek jualan rujak gaul yang laris terjual kepada teman-teman yang selalu menunggu jualan rujak gaul pedas, potongan buahnya aneh dan sambalnya juga ala kadarnya. Itulah yang membuat rujak gaul ini tidak ketinggalan pelanggan yang selalu hadir setiap aku dan kawan-kawan jualan.

Aku mendengar handphone ku berdering yang waktu itu sedang dibuat main game sama sepupu ku.
“Mas Aan, ada sms !”
Teriaknya dari ruang keluarga yang berjarak 2 meter dari kamarku.

“Dari siapa ?”

Maria !”
Kira-kira Maria sms apa ? Pikirku melayang sambil mengandai-andai apa isi smsnya.

Ka Syaiful,
Cerpenya bagus. :-)
Air Mata Diatas Daun Talas
Kayaknya ini pengalaman pribadi kaka deh :-(?”
Membaca sms itu aku sambil tersungging senyum 225. 2 cm ditarik kekiri 2 cm ditarik kekanan dan ditahan selam 5 detik. Senang rasanya dapat pujian tentang hasil karyaku padahal aku cukup malas kalau mengingat kejadian itu.

Kamu udah baca ?
Bagus deh kalau gituh”

Iya. :-(
Kenapa mau pindah kelampung:-( ?”
Aku padahal malas untuk jawab pertanyaan ini, aku juga sudah menjelaskan alasan mengapa ku pindah kelamapung didalam cerpen itu.

Baca aja cerpenya sampai habis,
Disitu udah kaka jelasin kenapa kaka pulang kelampung lagi.”

Oia, aku baru sadar. ;-(
Semoga kaka bisa jadi Insinyur Pertanian yah. :-)
Tapi gak perlu pindah kelampung kali ka :-(?”

Amien !!!”
Jawabku semangat ketika Maria mendoakan aku untuk menjadi Insinyur Pertanian. Aku ingin menjadi Insinyur Pertanian karena aku ingin memajukan potensi yang ada didaerah kelahiraku lebih menonjol, terutama dalam bidang pertanian. Karena ayahku juga seorang tani jadi aku termotivasi untuk menjadi Insinyur Pertanian agar mensejahterakan para petani. Tapi aku tak menghiraukan pertanyaan paling akhir mungkin didalam cerpen itu sudah cukup mewakili utuk jawaban itu.

Lega perasaanku membaca kalau dia ternyata mengatakan bagus cerpen hasil kayaku itu. Tapi dia menangis kalau sedang membca cerpen itu, aku tak tau dimananya dia menangis padahal dicerpen itu aku tidak menuliskan kata-kata yang membuat terharu. Tak taulah perempuan memang menyembunyikan seribu pertanyaan yang belum terjawab.
Lama kelamaan aku dan dia kalau sms tidak sekedar teman biasa, aku mulai memberikan peratian lebih kepada dia. Mulai menanyakan
  • Sudah makan belum ?
  • Sudah sholat belum ?
  • Besok agendanya mau kemana ?
  • Sibuk apa ?
Dan masih banyak peratian yang coba aku beriakan kepada dia.

Aku tak tau apa yang dia rasakan juga sama sepertiku ini, aku dan dia juga sering berhayal seolah kita sedang berhadapan langsung duduk manis sambil menikmati teh panas yang dia buatkan plus gula rendah kalori agar tidak terlalu manis dengan suasana Bogor yang dingin dan hujan malam yang tak kunjung usai membuat aku betah berhayal tentang itu.

Aku dan dia juga berjanji, kalau aku sukses akan traveling ke Pink Beac di Pulau Komodo, dia juga berjanji akan mentraktirku Pop Ice, jalan-jalan ke Kota Tua Jakarta dan banyak janji yang lupa aku ingat. Mungkin dia hafal semua janji yang pernah aku lakukan, karena dia selalu mengingatkanku tentang janji-janji itu. Tak tau apakah itu mungkin akan terjadi. Aku berharap itu bisa terjadi dalam hidupku ini. “Banyak-banyak lah menyusun rencana dan berusahalah untuk mengapainya dengan erat.” (Thomas Muler) kata-kata ini yang selalu aku ingat kalau dia mengingatkan janji yang pernah aku buat denganya.

Dalam diriku masih terdapat pertanyaan yang cukup rumit yang belum terjawab ?
Apa maksut senyum murung yang iya lakukan, apakah itu tanda bahwa dia mencoaba untuk menahanku teteap tinggal dibogor ? Biarkan sajalah itu menjadi bahan pikirabku ketika senggang agar aku selalu memikirkanya.

Nama : Sri Rahayu
Alamat: Carpul City
Ultah: 30 November
Zodiak: Sagitarius
Umur: 15 Tahun
Tahun Kelahiran: 1996
Orang yang disayang:
Rosululoh Saw, Ortu, Keluarga, .....
Hoby: Gak Jelas
Hal yg dibeci dari Syaiful:
Gak ada
Hal yg disukai dari Syaiful:
Lucu, Baik hati, Bijak
(Please Tong Gr :-))
Pesan untuk Syaiful:
Keep Smile :-)

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar